GAP-ACCEPTENCE DAN PERSAMAAN EMPIRIS PREDIKSI KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP JARAK PENDEKAT PADA BUNDARAN

Di Indonesia bundaran yang modern memiliki beberapa karakteristik jelas seperti diameter pulau tengah kecil, kendaraan masuk ke bersirkulasi, penyimpangan masuk, dan terbelah antara pintu keluar. Kemacetan muncul jelang memasuki karena membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan atau menunggu di ujung tepinya. Philbrick mengusulkan metode regresi linier, terutama digunakan Inggris sedangkan eksponensial (Brilon Stuwe, 1993) didasarkan pada banyak data survei laju aliran jenuh bertentangan, geometri, lain-lain. Teori gap-acceptence, parameter harus ditentukan termasuk distribusi headway celah kritis, berikut meskipun variabel tersebut bervariasi terhadap geometri kondisi lalu lintas berbeda. Kendaraan setiap dengan menggunakan sirkulasi kapasitasnya dapat diterima dalam menentukan headway. Model empiris teoritis kaitannya model kapasitas merupakan review sederhana. sebagian dasar teori perilaku hampir sama. Namun, istilah kecenderungan berdasarkan analisis statistik lapangan tanpa langsung lintas. Area penelitian permasalahan dilakukan simpang Hotel Harris Summarecon Bekasi, tipe satu lajur, peluang konflik besar. Hasil didapatkan dari ini menyatakan bahwa persamaan polinomial orde 2 dijadikan prediksi kecepatan jarak pendekat bundaran.